This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 08 November 2013

Ilmu Sosial Dasar ke 2



PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PROSES  PENDEWASAAN ANAK

Tidak jarang ditemui dalam masyarakat kita adanya pola asuh yang beragam oleh orang tua. Perbedaan pola asuh orang tua ternyata dapat mempengaruhi perkembangan anak. Dalam tulisan ini akan membahas lebih jauh mengenai faktor keluarga, terutama orang tua, yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak terutama perkembangan dalam pendewasaan anak. Orang tua adalah aktor utama yang berperan penting dalam proses pendewasaan anak.
Orang tua secara sadar wajib membimbing anak hingga mencapai arah kedewasaan, baik kedewasaan fisik maupun kedewasaan pemikiran, dengan harapan agar di masa mendatang anak mampu mandiri dan tanpa tergantung kepada orang lain, termasuk kepada orang tua. Oleh sebab itu, baik ayah sebagai kepala keluarga dan ibu sebagai kepala rumah tangga selalu berusaha untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut. Namun kenyataan menunjukkan, belum seluruhnya orang tua bisa melaksanakan peran dan fungsi tersebut dengan baik. Ketidakmampuan dalam melaksanakan peran dan fungsi ini di antaranya disebabkan oleh kesibukan kedua orang tua untuk bekerja di luar rumah, sehingga orang tua tidak sepenuhnya memiliki waktu guna memberikan perhatian dan pola pengasuhan kepada anak.
Pola asuh adalah tata sikap atau perilaku yang digunakan orang tua untuk mendidik atau merawat anaknya. Menurut Hurlock (2005: 44), pola asuh orang tua adalah interaksi aturan, norma, tata nilai yang berlaku pada masyarakat dalam mendidik dan merawat anak-anaknya.


A.   Macam-macam pola asuh  
Menurut Baumrind (1967), terdapat 4 macam pola asuh orang tua yaitu
1. Pola asuh Demokratis
2. Pola asuh Otoriter
3. Pola asuh Permisif
4. Pola asuh Penelantar.


 Pola asuh Demokratis  adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.



Pola asuh otoriter sebaliknya cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Misalnya, kalau tidak mau makan, maka tidak akan diajak bicara. Orang tua tipe ini juga cenderung memaksa, memerintah, menghukum. Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi, dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya.



Pola asuh Permisif  biasanya pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka. Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat, sehingga seringkali disukai oleh anak.



Pola asuh Penelantar. Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka, seperti bekerja, dan juga kadangkala biayapun dihemat-hemat untuk anak mereka. Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantar secara fisik dan psikis pada ibu yang depresi. Ibu yang depresi pada umumnya tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-anaknya.


      B.   Pangaruh Pola Asuh Orangtua

 Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal baru, dan koperatif terhadap orang-orang lain

           Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma, berkepribadian lemah, cemas dan menarik diri.

           Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang impulsive, agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri, dan kurang matang secara sosial.

           Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang moody, impulsive, agresif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, Self Esteem (harga diri) yang rendah, sering bolos, dan bermasalah dengan teman.

Berdasarkan penjelasan di atas menurut saya tipe pola asuh yang baik untuk pendewasaan anak adalah tipe pola asuh demokratis karena pada pola asuh demokratis anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, bertanggung jawab,
adaptif, kreatif, mampu menghadapi strees, dan pada pola asuh ini anak cenderung berfikir positif.

C.   Faktor-faktor pendorong pola orang tua terhadap proses pendewasaan anak


1.    Faktor pendidikan
Pendidikan yang baik merupakan wahana untuk membangun sumber daya manusia ( human resource ), dan sumber daya manusia itu terbukti menjadi faktor determinan bagi keberhasilan bagi pembangunan dan kemajuan suatu bangsa.
2.    Faktor keagamaan
Dalam rangka mencapai keselamatan anak usia dini, agama memegang peranan penting. Maka orang tua yang mempunyai dasar agama kuat, akan kaya berbagai cara untuk melaksanakan upaya terbaik baik psikis maupun fisik terhadap anak.
3.    Faktor lingkungan
Lingkungan juga faktor yang sangat kuat mempengaruhi upaya orang tua secara psikis dan fisik terhadap anak usia dini. Pengaruh lingkungan ada yang baik dan ada yang  buruk. Ketiga faktor tersebut seperti pendidikan keagamaan dan lingkungan merupakan faktor yang melatarbelakangi adanya upaya spiritual
( psikis ) dan fisik yang dilaksanakan oleh orang tua dalam rangka memperoleh generasi yang unggul. Jadi tingkat pendidikan seseorang berpengaruh terhadap upaya secara psikis dan fisik baik yang menafaskan agama maupun tradisi.
Menurut konsep Hukum Perdata Seseorang dikatakan dewasa ada 2 macam, yaitu pendewasaan penuh dan pendewasaan untuk beberapa perbuatan hukum tertentu (terbatas). Keduanya harus memenuhi syarat yang ditetapkan undang-undang. Untuk pendewasaan penuh syaratnya telah berumur 20 tahun penuh. Sedangkan untuk pendewasaan terbatas syaratnya ialah sudah berumur 18 tahun penuh (pasal 421 dan 426 KUHPerdata).
 Secara psikologi dewasa adalah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak
Secara ekonomi Seseorang dikatakan dewasa yaitu keetika seseorang bisa membiayai hidupnya sendiri tanpa meminta dari orang lain, dia sudah bisa mendapatkan penghasilan dari jerih payahnya.